Jika anda berasal dari Jawa Barat, anda mungkin tergelak mendengar nama kue yang satu ini, Putri Noong. “Noong” berasal dari Bahasa Sunda yang artinya “mengintip sedikit”. Seperti penampakan kuenya, kue basah tradisional ini biasanya berwarna-warni sehingga menarik mata, dan di dalamnya terdapat pisang rebus yang “mengintip” dari dalam ketika dipotong. Di luarnya dilapisi dengan kelapa parut rebus sehingga dianalogikan seperti putri yang mengintip di bawah turunnya salju.
Bahan dasar resep putri noong ini sejenis dengan getuk, yaitu singkong. Pisang yang biasanya digunakan adalah pisang tanduk atau pisang nangka, sehingga ketika direbus menghasilkan paduan rasa asam dan manis. Tertarik untuk mencoba di dapur anda sendiri? Lihat dulu resep yang kami bawakan kali ini!
- 1 kg singkong, bersihkan, potong-potong kecil
- Beberapa lembar daun pisang
- 200-250 ml santan
- 250 gr gula pasir
- 1 bks (7 gr) agar-agar
- ½ sdt garam
- 100-150 gr kelapa parut kering
- 4 bh pisang tanduk, kukus 15 menit
- Kelapa parut segar, kukus, tambah garam sedikit
- Panaskan panci kukus dengan air yang cukup.
- Blender singkong yang sudah dipotong-potong bersama santan sedikit demi sedikit hingga halus.
- Campur dengan santan, gula pasir, agar-agar, kelapa parut, dan garam
- Bersihkan daun pisang, bakar sedikit di atas api agar lemas, kemudian bentangkan.
- Taruh beberapa sendok adonan singkong, beri pisang kukus di tengahnya.
- Gulung dengan hati-hati, kukus sampai matang.
- Biarkan dingin di dalam suhu ruangan, kemudian potong-potong.
- Gulingkan ke dalam kelapa parut kukus.